Gladak Perak Misteri Dari Jaman Belanda Sampai Sekarang



Gladak Perak, asal mula penamaannya dari artinya sendiri Gladak artinya jembatan dan Perak merupakan warna dari cat jembatan.

Jembatan Tua ini awalnya dibangun sejak jaman penjajahan Belanda sebagai penghubung Kota Lumajang dan Malang.

Mitosnya di seputar jembatan Gladak Perak sering terdengan suara aneh seperti menjerit minta tolong, banyak terjadi kecelakaan karena sebelum ke Jembatan ini jalan menikung tajam dan


Lokasi Jembatan ini terletak di Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Awalnya sebelum terkenal dengan mana Gladak Perak, dinamai dengan nama Jembatan

Kobo'an yang berada diatas permukaan Sungai Besuk Sat, Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro Kab Lumajang. Sungai Besuk Sat memiliki panjang 16.000 km dengan lebar rata-rata 22 m. Debit maksimum 7.000 m³/dt, dan debit minimum 4.650 m³/dt. Sungai Besuk Sat berhulu di lereng Gunung Semeru dan bermuara di Laut Selatan.


Mitos Jembatan dilihat dari tampilan bahan, jembatan ini hanya berbahan besi tua saja, dan akhirnya dibangun Jembatan Gladak Perak Baru di tahun 1998. Untuk posisinya di sebelah persis.
Saat ini Jembatan Gladak Perak yang lama menjadi lokasi wisata kecil, pengunjung tidak ditarik biaya tapi bisa berfoto selfie. Jalan menuju jembatan melewati warung kemudian turun ke bawah.